SAPMA Maros Kecam Dugaan Asusila 2 Anggota Paskibraka Putri
MAROS - Pelecehan seksual menimpa 2 anggota paskibraka putri yang diduga dilakukan oleh panitia pasca malam ramah tamah dan penutupan pemusatan pelatihan paskibraka Maros 2016 yang di gelar di asrama ATKP Maros, membuat wakil ketua SAPMA maros, Denny Tri Santoso mengecam keras tindakan asusila ini.
Saat di temui, Denny mengatakan insiden ini telah menodai lembaga paskibraka. Sangat di sayangkan sebagai panitia yang harusnya membimbing dan mengayomi malah melakukan hal yang tidak sepatutnya, karena ini jelas merupakan tindakan diluar norma dan syariah yang diterapkan di Kabupaten Maros.
“Dari informasi yang saya dengar sendiri dari salah seorang korban, kedua orang ini sudah berusaha melakukan perbuatan yang tidak senonoh kepadanya. Mereka (Korban) takut melapor ke Polisi karena diancam akan dikeluarkan dari organisasi alumni paskibraka,” terang Denny.
Pihaknya akan melawan siapapun yang akan melakukan pembiaran terhadap masalah ini. Dia pun telah berkomunikasi dengan pihak Organisasi Kepemudaan lainnya untuk menuntut pihak Dinas Pemuda, Olahraga, dan Seni (Dispori) Maros agar bertanggung jawab atas insiden memalukan ini, karena ini bukan kali pertama terjadi, di 2013 peristiwa serupa pernah terjadi, dan ia juga berjanji akan melaporkan 2 oknum pelaku kepihak kepolisian.
Dugaan Kronologi
Informasi yang dihimpun, dugaan pelecehan seksual ini terjadi Kamis (18/8) sekitar pukul 03.00 wita di Asrama pemusatan pelatihan Paskibraka Maros di Kompleks ATKP Maros. Saat itu, 70 orang Paskibraka tengah beristirahat setelah acara ramah tamah dan perpisahan. Salah seorang yang diduga pelaku masuk kedalam kamar korban meminta makanan. Namun, lama kelamaan menunjukkan gelagak yang mencurigakan hingga akhirnya, korban menghubungi seniornya.
Sementara itu, korban yang diduga disekap didalam toilet juga bernasib yang sama. Ia bisa diselamatkan, saat tidak sengaja ditemukan oleh seniornya. Kedua pelakupun sempat dipukuli hingga babak belur, sebelum diamankan oleh tim pelatih yang juga datang pasca insiden itu.
Diketahui, diduga pelakunya adalah salah seorang oknum alumni Paskibraka tahun 2009, berinitial AR. Sementara Pelaku lainnya yang bukan anggota almuni paskibraka bernama AI alias Pis. ia berharap Insiden yang memlaukan ini tidak terulang kembali karena sangat mencoreng lembaga paskibraka dan kabupaten Maros. (*)
Saat di temui, Denny mengatakan insiden ini telah menodai lembaga paskibraka. Sangat di sayangkan sebagai panitia yang harusnya membimbing dan mengayomi malah melakukan hal yang tidak sepatutnya, karena ini jelas merupakan tindakan diluar norma dan syariah yang diterapkan di Kabupaten Maros.
“Dari informasi yang saya dengar sendiri dari salah seorang korban, kedua orang ini sudah berusaha melakukan perbuatan yang tidak senonoh kepadanya. Mereka (Korban) takut melapor ke Polisi karena diancam akan dikeluarkan dari organisasi alumni paskibraka,” terang Denny.
Pihaknya akan melawan siapapun yang akan melakukan pembiaran terhadap masalah ini. Dia pun telah berkomunikasi dengan pihak Organisasi Kepemudaan lainnya untuk menuntut pihak Dinas Pemuda, Olahraga, dan Seni (Dispori) Maros agar bertanggung jawab atas insiden memalukan ini, karena ini bukan kali pertama terjadi, di 2013 peristiwa serupa pernah terjadi, dan ia juga berjanji akan melaporkan 2 oknum pelaku kepihak kepolisian.
Fakta dugaan tindakan pelecehan seksual, yang di lakukan oleh oknum ini pada saat kedua orang yang diduga pelaku ini babak belur setelah dipukuli oleh penangung jawab asrama yang mendapati mereka tengah melakukan usaha pelecehan seksual, di dua tempat yang berbeda," ungkap Wakil Ketua SAPMA Maros, Denny Tri Santoso.
Dugaan Kronologi
Informasi yang dihimpun, dugaan pelecehan seksual ini terjadi Kamis (18/8) sekitar pukul 03.00 wita di Asrama pemusatan pelatihan Paskibraka Maros di Kompleks ATKP Maros. Saat itu, 70 orang Paskibraka tengah beristirahat setelah acara ramah tamah dan perpisahan. Salah seorang yang diduga pelaku masuk kedalam kamar korban meminta makanan. Namun, lama kelamaan menunjukkan gelagak yang mencurigakan hingga akhirnya, korban menghubungi seniornya.
Sementara itu, korban yang diduga disekap didalam toilet juga bernasib yang sama. Ia bisa diselamatkan, saat tidak sengaja ditemukan oleh seniornya. Kedua pelakupun sempat dipukuli hingga babak belur, sebelum diamankan oleh tim pelatih yang juga datang pasca insiden itu.
Diketahui, diduga pelakunya adalah salah seorang oknum alumni Paskibraka tahun 2009, berinitial AR. Sementara Pelaku lainnya yang bukan anggota almuni paskibraka bernama AI alias Pis. ia berharap Insiden yang memlaukan ini tidak terulang kembali karena sangat mencoreng lembaga paskibraka dan kabupaten Maros. (*)
0 Response to "SAPMA Maros Kecam Dugaan Asusila 2 Anggota Paskibraka Putri"
Post a Comment